Meski ada tonjolan aneh di hidung, warga desa ini tampak tdk sakit kok. Tuh lihat jam nya, entah asli atau imitasi. Tuh lihat bagus baju batik nya. Lihat apa yg dibawa, saringan penyangga kukusan makan. Rautnya seger, ketawa nya pertanda dia waras. Padahal dia bawa tumor di hidung nya.
Pak Presiden @jokowi, apakah kartu-kartu nya Bapak bisa angkat tumor nya warga itu? Warga itu saya potret dari dalam bus kecil trayek Montongan (Pacitan) ke Ponorogo. Tepatnya di Desa Mrayan.
Bus itu meski kecil namun multi fungsi. Terlihat tadi utk angkut semen, karung-karung kelapa, dll bahan pangan dari pelosok. Saya pun menguping percakapan para penumpang ibu-ibu yg ‘sambat’ harga bawang putih naik jadi Rp. 40.000. Bawang merah Rp. 33.000. Kelapa 1 butir yg biasanya Rp. 5.000 naik jadi Rp. 7.000. “Nyaopo yo do podo mundak kabeh. (Kenapa ya kok pada naik semua).”
Semalam, di tol pedesaan yang mrinding (rusak parah), saya melihat truk yang tadinya bersusah payah naik akhirnya macet. Pelan-pelan saya melewati samping truk sambil tanya ke kenek nya, “Kenging nopo mas?” Jawab kenek “Mboten kiyat mas (Tidak kuat naik mas).”
Itu truk yg mengangkut hasil bumi dari pelosok ke kota. Harus melewati jalanan yg aspal nya rusak dan munculkan batu-batu serta lobang yg dalam. Begitu keras nya mereka membawa pangan utk masyarakat kota.
Kenapa saya suka melaporkan via medsos dan mention Bapak dan para pejabatnya? Inilah impact dari Revolusi Industri 4.0 dimana alat industri serba digital dan efisien.
Pak Presiden dan semua perangkat nya (Bu @khofifah.ip, Pak @emildardak, Pak @indartato, Pak @ipongmuchlissoni) mempunyai profil di media sosial. Buat apa coba? Pastinya siap pula untuk bersosial dengan rakyat nya. Mengabarkan dan mendengarkan rakyatnya. Benar begitu ya pak?
Jikalau Bapak dan para perangkatnya tidak ada aksi atas penderitaan rakyatnya, seakan buta dan tuli, itu bukan urusan saya Pak. Saya sebagai rakyat pun memanfaatkan media sosial sebaik-baiknya agar mendatangkan manfaat. Lebih baik berjiwa sosial daripada tebar HOAX.
NB
Ini tulisan di medsos saya (FB dan IG) pada 26 April 2019. Berusaha berjuang, mempercantik dunia dengan segala yang ada dalam diri saya. Hanya karenaNyalah tulisan ini ada. InshaAllah.